HALOKARAWANG – Kiper Timnas Indonesia U-20, Cahya Supriadi, tidak kuasa menahan rasa kecewa dan sedih setelah Indonesia batal menggelar Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023, tentu membuat Timnas Indonesia U-20 kemungkinan besar merasakan imbas buruknya.
Meski sejauh ini FIFA belum memastikan keikutsertaan Timnas Indonesia U-20 di Piala Dunia U-20, tetapi faktanya skuat Garuda Nusantara telah dibubarkan.
Cahya Supriyadi, kiper kelahiran Karawang pada 2003 silam, mengaku sangat kecewa dengan kenyataan ini. Terlebih, pembatalan tersebut terjadi kurang dari dua bulan jelang digelarnya Piala Dunia U-20 yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023.
“Pastinya kecewa. Main di Piala Dunia merupakan mimpi setiap pemain. Tim pun telah mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari hingga menggelar TC ke Turki, Korea Selatan, Prancis dan Spanyol,” ujar Cahya dikutip dari Karawangbekasi.jabarekpress.com.
Kendati demikian, Cahya menegaskan tak akan terus larut dalam kekecewaan usai timnas u-20 gagal main di piala dunia. Kiper kelahiran Karawang, 11 Februari 2003 ini kini akan fokus bersama Persija Jakarta mengarungi Liga 1 musim 2022-2023.
“Jika ada kesempatan untuk membela Timnas Indonesia ke depannya, tentunya saya juga akan selalu siap,” ucap kiper yang berlaga di Piala AFF U-19 2022 ini.
Lebih lanjut Cahya berharap, batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tak berbuntut sanksi berat dari FIFA. Pasalnya, cukup banyak masyarakat Indonesia yang mengais rezeki melalui olahraga sepak bola.
“Semoga ke depan sepak bola Indonesia lebih maju lagi, khususnya dalam hal prestasi hingga bisa berlaga di Piala Dunia,” harapnya.
“Saya juga meminta kepada adik-adik yang berlatih sepak bola, khususnya adik-adik di Karawang untuk tetap semangat dan tekun dalam berlatih. Siapa tahu nanti kalian yang akan mewujudkan mimpi kami berlaga di Piala Dunia,” katanya.(*)
